Monday, April 4, 2016

Cerbung : Putri Air vs Pangeran Api #6



Andita tidak punya keberanian untuk bertanya tentang si wanita pemilik blog pada Gian. ia tak berani, ia takut jika Gian menyadari bahwa ada orang yang memandangnya dengan pandangan penuh kasih seperti wanita itu Gian akan menghilang dalam hidupnya. Andita ragu, biarpun Gian dan wanita itu sepertinya dekat, tapi Andita berpikir bahwa Gian tidak tahu menahu soal blog itu.


Andita masih rajin berkomunikasi dengan Gian lewat pesan singkat, laki-laki itu sepertinya sangat tertekan dengan beban pekerjaannya, hampir obrolan mereka berisi keluhan Gian tentang tempat kerjannya yang baru. Pegawainya yang tak kooperatif lah, kerjaannya yang tak ada habisnya lah. semua ia keluhkan. Kalau boleh jujur, Andita benar-benar bingung harus bagaimana menanggapi keluhan Gian. tiap ia coba memberinya semangat, Gian malah makin mengeluh. laki-laki ini benar-benar tidak punya motivasi hidup. pikir Andita. 

Andita mulai mempertanyakan perasaannya pada Gian. kenapa ia merasa begitu terikat padanya? laki-laki yang sepertinya tak punya pandangan positif tentang masa depan. dia sangat suka mengeluh, dia yang tak punya keinginan, hidupnya seperti dijalani tanpa makna. kenapa ia merasa sangat tertarik pada laki-laki itu? orang yang sering membanding-bandingkan dirinya sendiri dengan orang lain yang menurutnya lebih hebat. Andita tak mengerti, kenapa Gian seperti ingin memperlihatkan bahwa dirinya adalah seorang pecundang.

Tapi yang lebih Andita tak mengerti adalah dirinya sendiri, kenapa ia malah tertarik dengan pria seperti Gian. padahal Gian sangat berbeda dengan pangeran impiannya yang dulu-dulu. banyak hal dari Gian yang membuat Andita geleng-geleng kepala. 

Ada apa dengan laki-laki ini? kadang ia bisa sangat dewasa dengan pemikiran-pemikirannya tapi kadang ia juga bisa sangat menyebalkan.Sikap kekanak-kanakan dan pemalasnya, rasa kurang percaya dirinya, ia yang suka mengumpat ketika sedang marah, ia yang susah dinasehati sikap masa bodohnya dan juga keras kepala.ada apa dengan dirinya, kenapa ia justru jatuh cinta pada pria seperti Gian? Andita terus bertanya.

Selain tentang wanita pemilik blog dan perasaannya sendiri, ada hal lain yang tak Andita mengerti. ia tak tahu kenapa semua orang di tempat kerjanya seperti sibuk menjodohkan dirinya dengan Gian, mereka tidak berhenti mengodannya tentang Gian. bahkan seorang pegawai di tempat Gian bekerja sekarang juga seperti tahu tentang kedekatan antara dirinya dan Gian. 

Padahal baik Andita maupun Gian tak pernah memperlihatkan kedekatan mereka di muka umum. keduanya juga paling banyak mengobrol lewat pesan singkat. tak pernah jalan berdua atau ngobrol langsung selain di kereta saat perjalanan kerja. tapi orang-orang seolah tahu bahwa ada sesuatu diantara keduanya. bahkan setelah Gian pergi, mereka malah semakin menjadi.

Apa yang salah? apa semua perasaan Andita terlihat begitu jelas, sampai orang-orang bisa mengetahuinya? kalau semua orang bisa tahu, lalu bagaimana dengan Gian? apa laki-laki itupun sadar? tapi kalaupun Gian sadar kenapa sikapnya biasa saja? mungkin Gian memang tak punya perasaan lebih terhadapnya.

Ya, satu yang pasti, Andita tak pernah tahu perasaan Gian padanya, ketika ia sudah sibuk berkutat dengan semua prasangka, rindu, dan cintanya tentang Gian, ia malah tak bisa menerka apa yang dirasakan Gian padanya,adakah Gian merasa sama sepertinya atau justru memikirkannyapun tak pernah. Andita mulai merasa was-was, jangan-jangan ia sudah mulai masuk kedalam lingkaran hitamnya yang dulu.

Cerita Sebelumnya...                                                                                    Bersambung...

No comments: