Tuesday, June 28, 2016

Another Stories : Di Ujung Jalanan Senja

Apa yang kita tunggu? 
Di jalan ini tidak ada lagi kata kita. 
Bahkan kata-kata itu mungkin hanya ada dalam benakku saja selama ini. 
Di jalan ini
Jalan yang pernah kita coba susuri bersama
Jalan yang pernah aku dan mungkin kau coba perjuangkan
Jalan yang begitu menyenangkan dulu
Kini jadi terasa asing dan gersang.

Keegoisanmu juga prasangkaku yang membuatnya jadi seperti itu
Amarah dan kesalahpahaman, jadi lebih kentara disetiap percakapan kita yang kian langka saja
Maklumku hilang, ditekan rasa kecewa dan kekesalan atas ketidakpekaanmu yang begitu polos
Tidak ada satupun dari kita yang ingin coba memahami satu sama lain
Tidak ada satupun dari kita yang ingin coba mengalah, Tidak ada
Tidak kau dan tidak juga aku.


Keadaan ini, tentu saja itu bukan salah kita
Tidak ada yang lebih benar atau lebih salah dalam hal ini
Tidak ada satupun dari kita yang harus jadi lebih bertanggung jawab untuk menperbaiki semuanya, meskipun aku tahu bahwa sudah pasti ada sesuatu yang tidak benar yang menyebabkan kita jadi seperti sekarang

Tapi biar aku katakan sesuatu..
Kata-kata yang selalu mengantung di kerongkonganku
Rasaku dan pemikiranku atas keadaan ini

Kau tahu?

Menantikanmu kini tidak semenyenangkan dulu 
Dan memang dari dulu pun itu selalu tidak begitu menyenangkan
Pahit dan sesak yang justru lebih kentara memenuhi sanubariku sekarang
Kadang aku benci, kadang rindu, kadang ingin lupa
Tapi mencoba melupakanpun hanya membuatnya semakin buruk

Aku ingin jadi baik dan mengikhlaskannya
Menerima keadaan yang memang sudah jalanannya harus seperti sekarang ini
Aku ingin bersahabat dan mengikhlaskannya
Menerimamu dengan keadaan lain diluar inginku
Aku ingin jadi biasa dan mengikhlaskannya
Aku ingin, Aku ingin, dan aku sedang berusaha

Karena bagiku, hal ini tidaklah mudah
Rasanya melelahkan dan terkadang masih menyakitkan
Waktu yang selalu aku nanti
Yang akan menyembuhkan semua ini
Masih terasa berjalan dengan sangat lambat

Aku sudah tidak ingin mengharapkanmu
Tapi melupakan juga bukanlah jalan yang ingin aku tempuh
Bimbang, Aku masih tersesat
Dan berputar-putar dari satu senja ke senja berikutnya

Sampai di ujung jalanan senja ini
Aku coba yakinkan dalam hatiku yang ragu
Bahwa setiap senja adalah awal dari sebuah malam 
Malam yang akan mengantarkanku pada langit yang lebih ramah
Dan aku coba yakinkan dalam hatiku yang ragu
Bahwa dengan atau tanpamu, ia akan tetap sama indahnya.









No comments: