Mitos cinta sejati
Apa itu cinta sejati?
Pertanyaan itu sering kali muncul di dalam pikiranku, tak jarang hampir
seharian kepalaku dipenuhi dengan ribuan argumen dan pertanyaan tentang
bagaimana wujud cinta sejati itu.
Aku seorang perempuan lajang, usiaku masih sekitar dua puluh satu tahun. Cinta masih terbilang tabu untukku aku belum pernah benar-benar mengalaminya, selain rasa suka sepihak terhadap lawan jenis. Apa itu bisa disebut cinta, bagiku cinta adalah memberi dan menerima. Cinta adalah perasaan antara pribadi satu dan yang lain, antara wujud satu dengan wujud yang lain. Bukan rasa yang hanya dinikmati, dirasakan, dibayangkan dan dihancurkan sendiri.
Aku seorang perempuan lajang, usiaku masih sekitar dua puluh satu tahun. Cinta masih terbilang tabu untukku aku belum pernah benar-benar mengalaminya, selain rasa suka sepihak terhadap lawan jenis. Apa itu bisa disebut cinta, bagiku cinta adalah memberi dan menerima. Cinta adalah perasaan antara pribadi satu dan yang lain, antara wujud satu dengan wujud yang lain. Bukan rasa yang hanya dinikmati, dirasakan, dibayangkan dan dihancurkan sendiri.
Hmmm... aku belum
pernah memulai apalagi memutuskan suatu hubungan percintaan dengan satupun kaum
adam. Dua puluh satu tahun hidup tanpa romansa. tak jarang rasa sepi dan
sendiri menyelimuti. Apalagi melihat teman-teman terdekatku sudah sibuk dengan
kisah cinta mereka masing-masing. bahkan beberapa diantaranya malah sudah
dengan mantapnya berlayar dalam bahtera pernikahan.
Apa yang salah
denganku? Kenapa tak satupun kisah cinta menghampiriku? bila kutanyakan hal itu
pada orang lain, mereka hanya menjawab mungkin belum waktuku untuk
merasakannya, tapi bila kutanyakan hal itu pada diriku sendiri, maka jawabanya
hanyalah rasa takut.
Aku takut untuk
disakiti juga untuk menyakiti. Aku takut kecewa dan mengecewakan. Cinta memang
indah tapi bukankah kadang kala cinta itu juga sedikit menyakitkan. Kembali aku
tanyakan kemampuan diriku untuk menghadapinya. Apa aku sudah siap?
Ada yang bilang cinta
sejati hanyalah sebuah mitos, bahkan temanku tertawa geli saat aku bertanya
padanya tentang arti cinta sejati menurutnya, dia katakan itu seperti cerita
legenda. Kisah yang belum tentu kebenarannya. Mungkin aku terlalu banyak menonton
drama, sampai-sampai berkhayal bertemu pangeran tampan nan mempesona. Tapi aku
masih bisa membedakan mana yang khayalan dan mana yang realita. aku sadar aku
bukanlah seorang putri atau cinderella? Aku hanya wanita biasa, terlalu biasa
bahkan untuk sekedar membanggakan diri.
Tapi setiap wanita
pasti punya khayalannya sendiri. Akupun begitu, bagiku ia sedikit rumit.
cinta bukan mie instan yang dalam lima
menit sudah bisa kamu nikmati. Cinta bukan sepatu yang jika tidak cocok bisa di
ganti sesuka hati. ia juga bukan bualan kata manis memanjakan hati.
Tanpa pamrih dan
setulus hati. yang kehadirannya hanya bisa dirasakan para pecinta sejati.
bersih tak tercemar birahi.
Adakah yang lain
berpikiran sama sepertiku? ia yang mecintaku sama seperti aku memandang cinta.
Tak melihat kelebihan dan kelemahanku. Juga bisa memudarkan pandanganku tentang
kelemahannya. Yang bisa memberikanku
ketenangan dan kedamaian sejati. yang bisa aku cintai dan juga mencintaiku.
Yang bisa aku rindui dan juga merinduiku. Yang bisa aku jadikan sandaran dan
bisa melabuhkan letihnya dibahuku. Seseorang yang bisa membuatku merasa
berarti, untuknya dan untuk diriku sendiri.
Wanita memang selalu ingin
dimengerti, tapi adakalanya kami juga berusaha memahami apa yang dipikirkan
oleh yang kami cintai. Kadang kami egois, tapi itu hanya wujud dimana kami
begitu tak ingin kehilangan ia yang ada disisi.
Parasku biasa saja, tak
punya gelar apalagi harta berlimpah, peragaiku jauh dari sempurna, dan
keimananku masih serapuh kaca. Tapi aku ingin merasa sempurna dikarenakan
cinta.
Ada yang tahu kisah apa
yang paling tragis dalam sebuah percintaan? bukan satu sama lain terpisah
karena maut memisahkan, bukan juga cinta yang tak bisa saling memiliki karena
perbedaan. Kisah yang paling tragis adalah cinta yang sama sekali tak disadari
padahal sudah lama menemani, cinta yang tak pernah dihargai ketika masih bisa
dimiliki dan cinta yang tak pernah bisa diutarakan disaat begitu banyak
kesempatan.
Aku punya mimpi. Mimpi
tentang mitos cinta sejati.
aku jaga hatiku dari pandangan
semu duniawi. Dari hasrat diri. Dari perangai buruk merajai.
Aku jaga diriku dari
tangan-tangan tak terkendali. Dari niat hati merusak diri.
Aku punya mimpi.
Pangeran sederhana menawan hati. Yang hadirnya bak ksatria gagah berani. Tak modal janji tapi bukti. Dengan niatan
bersama di taman surgawi.
Adakah ia yang berpikir sama sepertiku memandang
cinta? Aku tak tahu, penantianku masih terus berjalan sampai nanti akhirnya aku
berhenti di pusara. Entah itu bahagia atau nestapa. Semua masih tetap misteri.
No comments:
Post a Comment