Thursday, December 19, 2013

Another Stories : Mitos Cinta Sejati



Mitos cinta sejati
Apa itu cinta sejati? Pertanyaan itu sering kali muncul di dalam pikiranku, tak jarang hampir seharian kepalaku dipenuhi dengan ribuan argumen dan pertanyaan tentang bagaimana wujud cinta sejati itu.
Aku seorang perempuan lajang, usiaku masih sekitar dua puluh satu tahun. Cinta masih terbilang tabu untukku aku belum pernah benar-benar mengalaminya, selain rasa suka sepihak terhadap lawan jenis. Apa itu bisa disebut cinta, bagiku cinta adalah memberi dan menerima. Cinta adalah perasaan antara pribadi satu dan yang lain, antara wujud satu dengan wujud yang lain. Bukan rasa yang hanya dinikmati, dirasakan,  dibayangkan dan dihancurkan sendiri.

Hmmm... aku belum pernah memulai apalagi memutuskan suatu hubungan percintaan dengan satupun kaum adam. Dua puluh satu tahun hidup tanpa romansa. tak jarang rasa sepi dan sendiri menyelimuti. Apalagi melihat teman-teman terdekatku sudah sibuk dengan kisah cinta mereka masing-masing. bahkan beberapa diantaranya malah sudah dengan mantapnya berlayar dalam bahtera pernikahan.

Apa yang salah denganku? Kenapa tak satupun kisah cinta menghampiriku? bila kutanyakan hal itu pada orang lain, mereka hanya menjawab mungkin belum waktuku untuk merasakannya, tapi bila kutanyakan hal itu pada diriku sendiri, maka jawabanya hanyalah rasa takut.

Aku takut untuk disakiti juga untuk menyakiti. Aku takut kecewa dan mengecewakan. Cinta memang indah tapi bukankah kadang kala cinta itu juga sedikit menyakitkan. Kembali aku tanyakan kemampuan diriku untuk menghadapinya. Apa aku sudah siap?

Ada yang bilang cinta sejati hanyalah sebuah mitos, bahkan temanku tertawa geli saat aku bertanya padanya tentang arti cinta sejati menurutnya, dia katakan itu seperti cerita legenda. Kisah yang belum tentu kebenarannya. Mungkin aku terlalu banyak menonton drama, sampai-sampai berkhayal bertemu pangeran tampan nan mempesona. Tapi aku masih bisa membedakan mana yang khayalan dan mana yang realita. aku sadar aku bukanlah seorang putri atau cinderella? Aku hanya wanita biasa, terlalu biasa bahkan untuk sekedar membanggakan diri.

Tapi setiap wanita pasti punya khayalannya sendiri. Akupun begitu, bagiku ia sedikit rumit. cinta  bukan mie instan yang dalam lima menit sudah bisa kamu nikmati. Cinta bukan sepatu yang jika tidak cocok bisa di ganti sesuka hati. ia juga bukan bualan kata manis memanjakan hati.

Tanpa pamrih dan setulus hati. yang kehadirannya hanya bisa dirasakan para pecinta sejati. bersih tak tercemar birahi.

Adakah yang lain berpikiran sama sepertiku? ia yang mecintaku sama seperti aku memandang cinta. Tak melihat kelebihan dan kelemahanku. Juga bisa memudarkan pandanganku tentang kelemahannya.  Yang bisa memberikanku ketenangan dan kedamaian sejati. yang bisa aku cintai dan juga mencintaiku. Yang bisa aku rindui dan juga merinduiku. Yang bisa aku jadikan sandaran dan bisa melabuhkan letihnya dibahuku. Seseorang yang bisa membuatku merasa berarti, untuknya dan untuk diriku sendiri.

Wanita memang selalu ingin dimengerti, tapi adakalanya kami juga berusaha memahami apa yang dipikirkan oleh yang kami cintai. Kadang kami egois, tapi itu hanya wujud dimana kami begitu tak ingin kehilangan ia yang ada disisi.

Parasku biasa saja, tak punya gelar apalagi harta berlimpah, peragaiku jauh dari sempurna, dan keimananku masih serapuh kaca. Tapi aku ingin merasa sempurna dikarenakan cinta. 

Ada yang tahu kisah apa yang paling tragis dalam sebuah percintaan? bukan satu sama lain terpisah karena maut memisahkan, bukan juga cinta yang tak bisa saling memiliki karena perbedaan. Kisah yang paling tragis adalah cinta yang sama sekali tak disadari padahal sudah lama menemani, cinta yang tak pernah dihargai ketika masih bisa dimiliki dan cinta yang tak pernah bisa diutarakan disaat begitu banyak kesempatan.

Aku punya mimpi. Mimpi tentang mitos cinta sejati.

aku jaga hatiku dari pandangan semu duniawi. Dari hasrat diri. Dari perangai buruk merajai.

Aku jaga diriku dari tangan-tangan tak terkendali. Dari niat hati merusak diri.

Aku punya mimpi. Pangeran sederhana menawan hati. Yang hadirnya bak ksatria gagah berani.  Tak modal janji tapi bukti. Dengan niatan bersama di taman surgawi.

 Adakah ia yang berpikir sama sepertiku memandang cinta? Aku tak tahu, penantianku masih terus berjalan sampai nanti akhirnya aku berhenti di pusara. Entah itu bahagia atau nestapa.  Semua masih tetap misteri.

No comments: